Stress atau dalam bahasa indonesia sebutnya stres saja, merupakan suatu keadaan yang tidak menyenangkan.
Siapapun di dunia ini tidak ingin stres.
Semua orang ingin happy-happy saja.
Karena itulah, zaman sekarang banyak sekali hiburan.
Anda bisa buka aplikasi semacam tiktok, instagram untuk menemukan video-video hiburan.
Atau bisa juga install games yang bertujuan untuk menghibur diri Anda.
Masalahnya...
...apapun yang telah Anda lakukan, stres tetap akan hadir di hidup Anda.
Setiap orang bisa stres
Anak bisa stres karena harus belajar. Remaja bisa stres karena harus kuliah. Orang tua lebih stres lagi karena harus mengurus anak, sekaligus kerja.
Setiap orang bisa stres.
Itulah kenyataan hidup. Siapapun tidak akan bisa lari dari yang namanya stres.
Oleh karena itu, Bhante Abhijato menawarkan solusi untuk kita semua.
Bagi yang belum kenal Bhante yang satu ini, saya sekilas saja membahasnya:
Bhante Abhijato adalah seorang Bhikkhu Buddha yang lahir di medan, dan di tahbiskan di Vihara Mendut, Mungkid, pada 26 Juli 2015. Nama penahbis-Nya (Upajjhãya) adalah Y.M. Sri Pannyavaro Mahathera
Salah satu upaya Bhante untuk membantu umat Buddha mengatasi stres adalah mengajari teknik Mindful Breathing.
Bagaimana cara praktek Mindful Breathing?
Dalam video ceramah Beliau yang bisa Anda tonton di sini:
Pada video tersebut, Bhante menjelaskan bahwa cara untuk mengatasi kemarahan, gelisah, stres sebenarnya cukup sederhana.
Yaitu:
Tarik napas panjang dan buang secara perlahan ketika kemarahan, gelisah, cemas, ataupun ketakutan muncul. Lakukan 2x atau lebih sampai "bentukan stres" tersebut reda.
Inilah yang disebut Mindful Breathing.
Walaupun tampak sederhana, prakteknya sebenarnya cukup sulit.
Sebab, ketika marah, gelisah, takut, cemas muncul kita tidak bisa berpikir lagi.
Makanya, kita harus lakukan secara rutin teknik tersebut ketika teringat dan punya waktu.
Sebagai contoh, ketika kita menyetir, maka kita lakukan mindful breathing.
Atau ketika kita mengantri baik itu hendak beli makan ataupun antrian yang lain, cobalah kita lakukan teknik tersebut.
Ataupun ketika sedang menunggu sesuatu, maka lakukanlah teknik ini.
Semakin sering, semakin bagus.
Lama-kelamaan, katakanlah lebih dari 1 bulan, maka Anda akan secara otomatis mengeluarkan teknik ini ketika diperlukan.
Mindful Ketika Kemarahan Datang
Katakanlah Anda sedang marah.
Napas menjadi sengal dan pendek.
Jantung berdegup kencang, otot kencang semua.
Darah seperti mendidih dan naik ke kepala.
Tangan mengepal, dorongan emosi memuncak.
Tubuh dalam mode menyerang.
Bahkan, bisa terdengar dari dalam hati untuk melakukan hal-hal yang buruk.
Anda tidak bisa tenang, tidak bisa berpikir.
Antipati Anda memuncak dan keinginan untuk menghancurkan objek di depan Anda sangatlah besar.
Maka, Anda tahan diri untuk tidak melakukan apapun dan alihkan fokus dan kesadaran Anda ke napas.
Jangan ikuti apa yang terdengar di telinga ataupun dalam hati.
Tarik napas panjang-panjang...
Buang...
Anda bisa buang napas secara lambat, ataupun kalau memang tidak tahan, langsung buang saja semuanya.
Pokoknya, tarik lagi napas-nya panjang-panjang dan buang.
Bertahanlah...
Jika dalam hati Anda berkata, seperti ini:
"Saya tidak boleh biarkan dia begitu, nanti dia melonjak"
"Saya harus marahi dia, agar dia sadar"
"Dia telah buat saya begini, saya harus balas dia"
"Saya tidak boleh diam dalam kondisi ini
Maka, jangan hiraukan suara-suara tersebut.
Fokus ke napas saja.
Usahakan catat: "Napas masuk... Napas Keluar"
Paling cepat, 1 menit, paling lama, 5 menit. Emosi Anda akan reda.
Seluruh tubuh bisa terkendali kembali.
Otot Anda tidak lagi tegang, pikiran buruk mulai hilang, dan dorongan untuk melakukan karma buruk mulai berkurang.
Pertahankan situasi dan lakukan kembali mindful breathing tersebut.
Sampai Anda benar-benar tidak lagi emosi.
Katakan dalam hati, inilah anicca, inilah dukkha, inilah anatta.
Anicca dalam artian, emosi bisa mereda.
Dukkha, ketika marah kita menderita.
Anatta, kita bukanlah emosi.
--
Semoga bermanfaat.